Google info dan internet online
MENU >> Askep Lengkap + Askep Anak + Jiwa + ICU + KGD + KMB + Kulit + Mata + Syaraf + THT + Maternitas + Komunitas + Cara Download + Buku Tamu +

Rabu, 07 Maret 2012

Asuhan Keperawatan Anak Askariasis (Cacing) postheadericon

Diposting oleh Admin | Pada 17.37
Share on :

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْ
Askariasis adalah penyakit parasit yang disebabkan oleh cacing gelang Ascaris lumbricoides. Askariasis adalah penyakit kedua terbesar yang disebabkan oleh makhluk parasit.

Hospes dan distribusi

Hospes atau inang dari Askariasis
adalah manusia. Di manusia, larva Ascaris akan berkembang menjadi dewasa dan menagdakan kopulasi serta akhirnya bertelur.

Penyakit
ini sifatnya kosmopolit, terdapat hampir di seluruh dunia. Prevalensi askariasis sekitar 70-80%.

Morfologi

Cacing jantan berukuran sekitar 10-30 cm, sedangkan betina sekitar 22-35 cm. Pada cacing jantan ditemukan spikula atau bagian seperti untaian rambut di ujung ekornya (posterior). Pada cacing betina, pada sepertiga depan terdapat bagian yang disebut cincin atau gelang kopulasi.

Cacing dewasa hidup pada usus manusia. Seekor cacing betina dapat bertelur hingga sekitar 200.000 telur per harinya. Telur yang telah dibuahi berukuran 60 x 45 mikron. Sedangkan telur yang tak dibuahi, bentuknya lebih besar sekitar 90 x 40 mikron. Telur yang telah dibuahi inilah yang dapat menginfeksi manusia.


Siklus hidup

Pada tinja penderita askariasis yang membuang air tidak pada tempatnya dapat mengandung telur askariasis yang telah dubuahi. Telur ini akan matang dalam waktu 21 hari. bila terdapat orang lain yang memegang tanah yang telah tercemar telur Ascaris dan tidak mencuci tangannya, kemudian tanpa sengaja makan dan menelan telur Ascaris.

Telur akan masuk ke saluran pencernaan dan telur akan menjadi larva pada usus. Larva akan menembus usus dan masuk ke pembuluh darah. Ia akan beredar mengikuti sistem peredaran, yakni hati, jantung dan kemudian di paru-paru.

Pada paru-paru, cacing akan merusak alveolus, masuk ke bronkiolus, bronkus, trakea, kemudian di laring. Ia akan tertelan kembali masuk ke saluran cerna. Setibanya di usus, larva akan menjadi cacing dewasa.

Cacing akan menetap di usus dan kemudian berkopulasi dan bertelur. Telur ini pada akhirnya akan keluar kembali bersama tinja. Siklus pun akan terulang kembali bila penderita baru ini membuang tinjanya tidak pada tempatnya.


Materi Selengkapnya Silahkan Anda Download dibawah ini :
Atau jika anda ingin membaca artikel askekp lainya silahkan lihat disini
Download Word



Thank You So Much!

Terima kasih telah membaca artikel: Asuhan Keperawatan Anak Askariasis (Cacing) Silahkan baca artikel Blog ©Download Askep Gratis Lainya Dibawah ini:

0 komentar:

Share on :

Posting Komentar

Silahkan berkomentar demi mendukung blog ini - blog ini Dofollow
Mohon Berkomentarlah dengan Baik dan Sopan. Maaf, jika ingin menyertakan url (http://) mohon diLINK saja ya. Trims